rss
twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

photoshop

soal kkpi bab blog

Perbedaan Kamera SLR dan DSLR

Kamera sekarang ini banyak dimililki oleh orang untuk mengabadikan moment tertentu. Dari kamera saku digitial hingga saat ini yang sedang trend adalah kamera SLR dan DSLR. Dari sekian jenis kamera, yang sekarang banyak digemari dan digunakan adalah kamera SLR. Tidak semua orang mengetahui perbedaan kamera SLR dan DSLR. Untuk mengetahui perbedaan dari kamera SLR dan kamera DSLR sebelumnya ketahui terlebih dahulu pengertian dari kedua kamera tersebut.
Kamera SLR atau kamera refelks lensa tunggal merupakan kamera dengan menggunakan sistem jajaran lensa jalur tunggal yang digunakan untuk meneruskan berkas cahaya ke dua tempat yakni focal plane dan juga viewfinder. Sehingga para fotografer yang menggunakan kamera jenis ini bisa melihat hasil foto yang diambil sama persis dengan objek aslinya. Itu perbedaan kamera SLR Dan DSLR yang pertama. Karena kamera yang non SLR bisa berbeda hasil dan juga objek aslinya. Perbedaan kamera SLR dan kamera DSLR berikutnya adalah cara kerja dari kedua kamera tersebut. Pada kamera DSLR cara kerjanya adalah dengan memakai sistem digital penuh. Kamera DSLR mengguankan mechanical mirror system dan pentaprisma yang mengarahkan cahaya datang dari lensa ke optical viewfinder yang ada di dalam kamera.
Perbedaaan Kamera SLR dengan DSLR
Perbedaan kamera SLR dan DSLR berikutnya adalah kamera DSLR bekrja dengan menggunakan sistem digital saat mengambil objek hingga menyimpan hasi objek yang diambil untuk disimpan di media penyimpanan yang ada di dalam kamera. Maka dari itu pada kamera DSLR banyak terdapat tombol yang memiliki fungsinya masing-masing. Berbeda dengan kamera slr yang hanya memiliki lebih sedikti tombol dibandingkan dengan kamera dslr. Tombol-tombol tersebut antara alain adalah ISO, white blance, preset scenes, resolusi dan masih banyak lagi. Perbedaan yang paling menonjol aalah pada kamera SLR memiliki slot memori lebih dari satu, tapi ada beberapa tipe kamera DSLR yang hanya menyediakan 1 slot memori saja.
Sedangkan kamera SLR tidak memiliki pilhan ISO karena kamera ini sudah otomatis ditentukan dari casing filmnya yang dibuat dari metal lalu dicat di bagian tertentu. Perbedaan kamera SLR dan DSLR ini menunjukkan bahwa kamera SLR bekerja lebih sederhana dan tidak kompleks dibandingkan kamera DSLR. Fungsi dari sistem elektroniknya antara lain untuk mengatur komposisi foto secara otomatik. Tapi bagi mereka yang sudah professional fungsi ini kadang kala suka di non aktifkan sehingga mereka hanya menggulung film dengan dimajukan atau mundur dengan otomatis.
Perbedaan kamera SLR dan DSLR lainnya adalah pada media penyimpanannya kamera SLR pada film 35 MM sehingga tidak memerlukan digitalisasi karena bisa langsung dilihat pada filmnya tersebut. Jika ingin mencetak hasil foto maka gulungan film tersebut dibawa ke laboratorium untuk cuci cetak foto. Sedangkan pada kamera DSLR kita membutuhkan perangkat lain yaitu komputer serta software untuk bisa mentransfer foto dari kamera ke komputer. Dari komputer ini kita bisa melakukan pengaturan pada foto yang diambil. Tetapi hasil foto yang diambil bisa dilihat langsung dari LCD kamera.

Lavender kaya manfaat

Bunga berbentuk kecil dan berwarna ungu ini memiliki nama latin Lavandula afficinalis syn.L. angustifolia (Lamiaceae), itulah wujud dari bunga lavender. Tanaman yang tumbuh baik di ketinggian 600 –1.350 m dpl, di mana semakin tinggi tempat tumbuhnya, semakin baik kualitas minyak yang dihasilkannya. Selain biasa digunakan sebagai campuran untuk lotion anti-nyamuk. Siapa sangka jika Bunga Lavender memiliki manfaat lainnya.


Manfaat dan Kegunaan Bunga Lavender
1. Bunga Lavender Digunakan sebagai Parfum.
Di kawasan Eropa, tepatnya di Kota Paris, bunga lavender diolah sebagai bibit parfum yang juga digunakan oleh masyarakat setempat.

2. Bunga Lavender Ritual Keagamaan.
Selain itu, bunga lavender juga biasa dimanfaatkan sebagai mediator kepada sang pencipta di upacara keagamaan. Bunga lavender dipercaya dapat menyampaikan pesan kepada pencipta.

3. Bunga Lavender Sebagai obat.
Sejak jaman Romawi kuno, bunga lavender dapat digunakan untuk meredakan atau mengobati beberapa penyakit.

4. Bunga Lavender sebagai Obat anti-nyamuk.
Menanam bunga lavender di depan rumah (meski tidak menggunakan lotion anti nyamuk), dapat terhindar dari gigitan nyamuk yang biasa masuk ke rumah.

5. Bibit Bunga Lavender bisa Diolah Menjadi Berbagai Macam Produk.
Bunga mungil ini memiliki banyak manfaat untuk diolah menjadi lotion anti nyamuk, aroma terapi, parfum, minyak gosok, ramuan mandi, hingga obat-obatan.


Mengapa bunga lavender memiliki banyak manfaat?

Adapun komposisi utama dalam minyak lavender adalah linalool asetat yang mampu mengendorkan dan melemaskan sistem kerja urat-urat syaraf dan otot-otot yang tegang. Karena khasiat inilah bunga lavender sering digunakan sebagai bahan lotion antinyamuk, aromaterapi, parfum, minyak gosok, ramuan untuk mandi dan obat-obatan.

Untuk cara penanaman bunga lavender tergolong sangat mudah dan murah, tinggal sebar bijinya yang sudah tua, maka tumbuhlah dia. Harganya juga terjangkau lho, harganya sekitar 5-7 ribu rupiah per kantong plastik ukuran 3 x 5 cm, kira-kira isinya 30-50 biji lavender siap tanam dan mudah didapat juga tentunya, tinggal beli saja di toko bunga.

Carstensz Pyramid is Indonesia roof

Carstensz Pyramid in the snow-capped mountains in Papua, Indonesia, which was a lot in the dream by many climbers to be able to set foot on the peak . In addition because he is the highest peak in Indonesia , the climbers will find a different sensation that can not be found in almost all the characters in the mountains of Indonesia, Indonesia is the snow-capped roof .
But the snow is expected to shrink and dry up in 2024 , this is caused by global warming . The calculation is based on empirical data analysis is done using a linear approach Meteorology , Climatology , and Geophysics . So it is not impossible that one day it will lose the snow mountain as it did on Mount Kilimanjaro , Africa .
Carstensz Pyramid peak has an altitude of 4884 M above sea level ( 16023 ft ) . The location is at the coordinates 04 ° S 137 ° E 04 733 and 09 572 , located to the west of the Central Highland called Jayawijaya and mountains Sudirman . Many think that the peak is equal to the Carstensz Pyramide Jayawijaya , whereas the second peak is located adjacent .
In 1623 Navigator of Dutch John Carstensz be the first to bring the word to Europe about the existence of the ice caps in the tropical country on the equator line eografis West Papua New Guinea . The results of the report met with laughter by the public at that time . New in 1899 , an interval of three centuries of Dutch expedition was making a map on it confirmed what John Carstensz conveyed . Then immortalized his name in there .
This mountain is located in Indonesia , however, climbers who graced by exploring punggungannya instead mostly foreign climbers instead of the local climbers . Did you know , every year there are about 200-300 foreign climbers explore this mountain , while the Indonesian climbers only dozens of people. It looks strange , but it is a fact that happened on the field . Investigate a investigate local climbers constrained in terms of licensing .
To climb this mountain there are two accesses , namely through Freeport and Ilaga . Galina Donikara , a senior Wanadri mention to climb this mountain must have a recommendation from Office Affairs , Chief of Police , BIA - Indonesian intelligence , Menhutbun / PKA , PT Freeport Indonesia ( PTFI ) . If you want to pass Tembagapura plus of Indonesian Rock Climbing Federation ( FPTI ) .
It should all be taken care of in Jakarta . Then in Jayapura , police chief recommendation of Bakorstanasda and must be bagged . In Timika , recommendations PTFI EPO and permission for the track facility . "Last in Tembagapura , coordination with the Emergency Response Group ( ERG ) for handling Emergency Procedure and apparatus Satgaspam to track security issues , " said the mountaineer expedition was incorporated in Indonesia - the '97 Everest .

 
The series of letters of recommendation is a long list that eventually many makes our climbers prefer climbing abroad. While access Ilaga , it takes even more costs and longer time to reach the base camp .
A seasoned adventurer from the city of Malang, " Bambang Hertadi Mas " in 1987 had changed his mind and peak climbing Carstensz expeditions to Kilimanjaro prefer that exist in Tanzania . At that time he commented , " Mending all outside ( the country ) , yet the costs and difficult permitting process is relatively not much different " .
ROUTEThere are three main routes to reach the top of this Caratensz . The first is commonly referred to as route Harrer ( Harrer 's Route ) . These are the easiest to pass. Although it is easy , does not mean everything will be easy to conquer the peak Jaya .
Harrer 's route to travel up and down for about 12 to 15 hours . The level of difficulty ranges between 3-4 standard UIIA . Difficulties in taking this route is when under peak Jaya . The slope of the steep cliffs , up to 10-15 degrees as high as about - about 80 meters , requiring extra caution - caution .
UIIA standard states that the difficulty in this case is 5-5 + . Considerable experience and knowledge in terms of climbing is the main stock . The rock is quite robust and not prone to landslides / off . Difficulties that would be faced even greater when it reaches the jagged rocks that overhang the wall around 10 meters , with a difficulty level of 6-7 + standard UIIA . For beginner climbers this can be overcome by using Jumar as tool accessories.
The second route is the East Ridge . This route is halfway between Harrer and these are the most difficult . The path will go further and will certainly be longer.
The third route is American Direct . This route is a route that would travel straight to the top . These require skill , experience , and also adequate knowledge of Climbing . The worst of these are , the higher the degree of difficulty when approaching the peak , which is a steep cliff , a wall of peaks Cartensz .

Carstensz Pyramid, atapnya Indonesia

Carstensz Pyramid gunung beratap salju di Indonesia yang berada di Papua banyak di impikan oleh banyak pendaki untuk bisa menjejakkan kaki di puncaknya. Selain karena dia adalah puncak tertinggi di Indonesia, para pendaki akan menemukan sensasi berbeda yang tidak didapatkan di hampir semua karakter gunung di Indonesia, yakni atapnya Indonesia ini beratap salju.


Tetapi salju ini diperkirakan akan menyusut dan mengering pada tahun 2024, hal ini disebabkan oleh pemanasan global. Perhitungan tersebut didasarkan atas analisis data empiris menggunakan pendekatan linier yang dikerjakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Jadi bukan tidak mungkin suatu saat pegunungan ini akan kehilangan salju seperti yang terjadi di Gunung Kilimanjaro, Afrika.

Puncak Carstensz Pyramid memiliki ketinggian 4884 M dpl ( 16023 ft ). Lokasi koordinatnya berada pada S 04°04.733 dan E 137°09.572, terletak di sebelah barat Central Highland yang disebut dengan Jayawijaya dan pegunungan Sudirman. Banyak yang mengira bahwa puncak Jayawijaya sama dengan Carstensz Pyramide, padahal kedua puncak ini bersebelahan letaknya.

Pada tahun 1623 Navigator dari Belanda John Carstensz menjadi orang pertama yang membawa kabar ke daratan Eropa tentang adanya puncak es di negara tropis di garis eografis equator Barat Papua Nugini. Hasil laporannya ditanggapi dengan gelak tawa oleh publik pada saat itu. Baru pada tahun 1899, selang 3 abad lamanya ekspedisi Belanda yang sedang membuat peta di situ membenarkan apa yang di sampaikan John Carstensz. Maka namanya di abadikan di situ.

Gunung ini memang terletak di Indonesia, namun pendaki yang menyemarakkan dengan menjelajahi punggungannya kebanyakan malah dari pendaki luar negeri bukan pendaki lokal. Tahukah Anda, setiap tahunnya ada sekitar 200 - 300 pendaki luar negeri yang mengeksplore gunung ini, sementara pendaki Indonesia hanya puluhan orang saja. Memang terlihat aneh, namun inilah faktanya yang terjadi di lapangan. Usut punya usut pendaki lokal terkendala dalam hal perijinan.

Untuk mendaki gunung ini ada dua akses, yaitu melalui Freeport dan Ilaga. Galih Donikara, seorang senior Wanadri menyebutkan untuk mendaki gunung ini harus memiliki rekomendasi dari kantor Menpora, Kapolri, BIA – Intelejen Indonesia, Menhutbun / PKA, PT Freeport Indonesia ( PTFI ). Kalau mau lewat Tembagapura ditambah dari Federasi Panjat Tebing Indonesia ( FPTI ).

Itu semua harus diurus di Jakarta. Lalu di Jayapura, rekomendasi dari Bakorstranasda dan Kapolda harus dikantongi. Di Timika, rekomendasi EPO dan izin PTFI untuk fasilitas lintasan. ”Terakhir di Tembagapura, koordinasi dengan Emergency Response Group ( ERG ) untuk penanganan Emergency Procedur dan aparat Satgaspam untuk masalah keamanan lintasan,” jelas pendaki gunung yang sempat tergabung dalam ekspedisi Indonesia – Everest ’97 ini.

 Rentetan panjang daftar surat rekomendasi ini yang akhirnya banyak membuat pendaki kita lebih memilih mendaki luar negeri. Sementara untuk akses Ilaga, dibutuhkan lebih banyak lagi biaya dan waktu yang lebih lama untuk mencapai kemah induk.

Seorang petualang kawakan asal kota Malang "Bambang Hertadi Mas" pada tahun 1987 sempat mengurungkan niatnya mendaki puncak Carstensz dan lebih memilih berekspedisi ke Kilimanjaro yang ada di Tanzania. Saat itu ia berkomentar, ”Mending sekalian ke luar ( negeri ), toh ongkos dan susahnya proses perizinan relatif tidak jauh berbeda”.

RUTE
Ada 3 rute utama untuk mencapai puncak Caratensz ini. Yang pertama biasa disebut dengan rute Harrer ( Harrer’s Route ). Rute ini merupakan rute yang paling mudah untuk dilewati. Meskipun mudah, tidak berarti segalanya akan mudah dalam menaklukkan puncak Jaya ini.

Harrer’s route menempuh perjalanan untuk naik dan turun sekitar 12 sampai 15 jam. Tingkat kesulitannya berkisar antara 3 - 4 standar UIIA. Kesulitan yang ada dalam menempuh rute ini adalah ketika berada di bawah puncak Jaya. Kemiringan tebing yang curam, sampai dengan 10 - 15 derajat setinggi kira - kira 80 meter, membutuhkan ekstra kehati - hatian.

Standar UIIA menyatakan bahwa kesulitan dalam hal ini adalah 5 - 5+. Pengalaman dan pengetahuan yang cukup dalam hal climbing merupakan bekal utama. Bebatuannya cukup kuat dan tidak mudah longsor / lepas. Kesulitan yang akan dihadapi akan lebih besar lagi ketika mencapai bebatuan yang bergerigi dengan overhang wall yang berkisar 10 meter, dengan tingkat kesulitan 6 - 7+ standar UIIA. Bagi pendaki pemula hal ini bisa diatasi dengan menggunakan Jumar sebagai alat bantunya.

Rute yang kedua adalah East Ridge. Rute ini merupakan pertengahan antara rute Harrer dan rute yang paling sulit. Jalan yang ditempuh akan lebih jauh dan tentunya juga akan lebih lama.

Rute yang ketiga adalah American Direct. Rute ini merupakan rute yang akan menempuh perjalanan langsung ke puncak. Rute ini memerlukan skill, pengalaman, dan juga pengetahuan yang memadai tentang Climbing. Yang terburuk dari rute ini adalah, tingkat kesulitan yang semakin tinggi ketika mendekati puncak, yaitu tebing yang curam, dinding dari puncak Cartensz.

Teknologi Baru "Mesin Cuci Onthel"